Penyakit Saraf Alzheimer


1.Tentang Penyakit

     Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer terkenal dengan istilah pikun.

     Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. Menurutnya, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahwa orang pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.

     Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.

     Pada tahap awal perkembangan Alzheimer, penurunan faktor-faktor risiko vaskular dapat menyulitkan diagnosis sindrom ini, namun mengurangi kecepatan perkembangan demensia. Demensia (bahasa Inggris: dementia, senility) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom.

2.Penyebab Penyakit

  • Kemungkinan Peran Plak
     Plak terbentuk dari protein yang secara normal tidak berbahaya yang disebut beta amyloid. Meskipun penyebab utama kematian sel saraf pada pasien alzheimer tidak diketahui, bukti-bukti menunjukan bahwa pembentukan beta amyloid merupakan penyebab penyakit alzheimer.
  • Inflamasi
     Respon inflamasi sebagai pemicu. Banyak penelitian telah mengamati adanya inflamasi pada otak orang yang mengalami penyakit alzheimer. Inflamasi di dalam tubuh merupakan respon terhadap luka atau infeksi dan merupakan bagian alami dari proses penyembuhan. Plak beta amyloid berkembang di ruang antara sel saraf, padahal sel imun bekerja untuk membuang sel mati dan produk buangan lain di otak. Karena itu, penelitian beranggapan bahwa inflamasi mungkin terjadi sebelum plak benar-benar terbentuk. Namun, mereka belum yakin bagaimana hal ini berhubungan dengan proses terjadinya penyakit. Mereka juga masih berdebat apakah inflamasi memiliki efek merusak sel saraf atau justru membersihkan serta membuang plak.

3.Faktor Resiko

  • Pengidap hipertensi yang mencapai usia 40 tahun ke atas
  • Pengidap kencing manis
  • Gaya hidup dan kesehatan jantung
  • Kurang berolahraga
  • Tingkat kolesterol yang tinggi
  • Jenis Kelamin
  • Faktor keturunan (Mempunyai keluarga yang mengidap penyakit ini pada usia 50-an).
  • Belajar Seumur Hidup (Lifelong Learning) dan Keterlibatan Interaksi Sosial

4.Gejala-Gejala Penyakit Alzheimer

  • Kebingungan. Penderita penyakit alzheimer bisa tersesat ketika keluar rumah sendirian dan kadang tidak mengingat dimana dirinya atau bagaimana dia bisa sampai ke tempat tujuannya.
  • Lupa meletakan benda yang telah disimpan.
  • Berpikir abstrak. Penderita penyakit alzheimer merasa tugas kantor atau pekerjaan lainnya lebih sulit dikerjakan daripada biasanya.
  • Sulit mengerjakan kebiasaan sehari-hari. Seperti makan, mandi, berpakaian.
  • Kepribadian dan perilaku penderita penyakit alzheimer yang terus berubah. Seperti mudah marah, mudah tersinggung, gelisah atau jadi pendiam. Kadang-kadang menjadi bingung, paranoid, atau ketakutan.
  • Tingkah laku yang buruk, seperti meninggalkan rumah pada malam hari yang dingin tanpa jaket atau sepatu, atau pergi ke toko memakai baju tidur.
  • Tidak mampu untuk mengikuti petunjuk
  • Memilih masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama benda, atau memahami arti kata-kata umum.
  • Memburuknya kemampuan penglihatan, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
  • Kehilangan motivasi atau inisiatif.

5.Cara Penanganan

     Menyusul ditemukannya kinom pada manusia, kinase protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada upaya penyembuhan, oleh karena dapat dimodulasi oleh molekul ligan kecil. Peran kinase pada lintasan molekular neuron terus dipelajari, namun beberapa lintasan utama telah ditemukan. Sebuah protein kinase, CK1 dan CK2, ditemukan memiliki peran yang selama ini belum diketahui, pada patologi molekular dari beberapa kelainan neurogeneratif, seperti Alzheimer, penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amiotrofik. Pencarian senyawa organik penghambat yang spesifik bekerja pada kedua enzim ini, sekarang telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut di atas.
  • Donepezil
  • Donepezil adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzheimer taraf rendah hingga medium.
  • Donepezil tersedia dalam bentuk tablet oral. Biasanya diminum satu kali sehari sebelum tidur, sebelum atau sesudah makan.
  • Dokter anda akan memberikan dosis rendah pada awalnya lalu ditingkatkan setelah 4 hingga 6 minggu.
  • Efek samping yang sering terjadi sewaktu minum Donepezil adalah sakit kepala, nyeri seluruh badan, lesu, mengantuk, mual, muntah, diare, nafsu makan hilang, berat badan turun, kram, nyeri sendi, insomnia, dan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
  • Rivastigmine
  • Rivastigmine adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzheimer taraf rendah hingga medium.
  • Setelah enam bulan pengobatan dengan Rivastigmine, 25-30% penderita dinilai membaik pada tes memori, pengertian dan aktivitas harian dibandingkan pada pasien yang diberikan plasebo hanya 10-20%.
  • Rivastigmine biasanya diberikan dua kali sehari setelah makan. Karena efek sampingnya pada saluran cerna pada awal pengobatan, pengobatan dengan Rivastigmine umumnya dimulai dengan dosis rendah, biasanya 1,5 mg dua kali sehari, dan secara bertahap ditingkatkan tidak lebih dari 2 minggu.
  • Dosis maksimum biasanya hingga 6 mg dua kali sehari. Jika pasien mengalami gangguan pencernaan yang bertambah parah karena efek samping obat seperti mual dan muntah, sebaiknya minum obat dihentikan untuk beberapa dosis lalu dilanjutkan dengan dosis yang sama atau lebih rendah.
  • Sekitar setengah pasien yang minum Rivastigmine menjadi mual dan sepertiganya mengalami muntah minimal sekali, seringkali terjadi pada pengobatan di beberapa minggu pertama pengobatan sewaktu dosis ditingkatkan. Antar seperlima hingga seperempat pasien mengalami penurunan berat badan sewaktu pengobatan dengan Rivastigmine (sekitar 7 hingga 10 poun).
  • Seperenam pasien mengalami penurunan nafsu makan. Satu dari lima puluh pasien mengalami pusing. Secara keseluruhan, 15 % pasien (antara sepertujuh atau seperenam) tidak melanjutkan pengobatan karena efek sampingnya.
  • Memantine
  • Memantin adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzhaimer taraf Sedang hingga berat dengan mekanisme keja yang berbeda dan unik dengan memperbaiki proses sinyal Glutamat. Obat ini diawali dengan dosis rendah 5 mg setiap minggu dilakukan selama 3 minggu untuk mencapai dosis optimal 20 mg/hari.
  • Untuk pemilihan obat pikun atau obat Alzheimer yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.

6.Cara Pencegahan

     Mengonsumsi minyak ikan, berolahraga rutin dan mengisi teka teki silang adalah aktivitas yang disebut-sebut bermanfaat bagi otak. Tetapi menurut kajian terbaru, tidak ada bukti kuat bahwa semua itu dapat mencegah penyakit Alzheimer.Sebuah panel ahli yang terdiri dari para ahli menyimpulkan, suplemen, obat atau interaksi sosial juga belum terbukti dapat mencegah penyakit degenerasi otak tersebut. Kelompok ahli itu mengamati puluhan riset yang menunjukkan cara-cara untuk mencegah Alzheimer, penyakit yang merusak otak dan tidak dapat diobati. Tetapi belum menemukan satu pun bukti yang cukup kuat akan dampaknya bagi pencegahan.

     Ada definisi yang tidak konsisten tentang penyakit Alzheimer dan penurunan kondisi kognitif yang menyebabkannya. Para dokter juga tidak sepenuhnya memahami bagaimana penyakit itu berkembang. Contohnya, ada ketidaksepakatan tentang apakah plak amiloid yang ditemukan dalam otak penderita menjadi penyebab penyakit itu atau hanya sekadar gejala. Saat ini hanya ada sedikit obat untuk mengobati Alzheimer, tetapi efeknya hanya sementara.Serangan penyakit Alzheimer ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap, dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total. Gejala awal Alzheimer adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi waktu dan mengalami kesulitan fungsi kognitif yang kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi.

     Alzheimer berat ditandai dengan kehilangan daya ingat yang progresif sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disorientasi tempat, orang dan waktu, serta mengalami masalah dalam perawatan diri , seperti lupa mengganti pakaian.Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif. Orang yang mempunyai riwayat keluarga Alzheimer mempunyai risiko mengalaminya dan risiko tersebut makin meningkat apabila kedua orang tua mengidap Alzheimer.

No comments:

Post a Comment